Senin, 27 November 2017

CONTOH: PROFIL,SIUP,STDP PERUSAHAAN BERBASIS INFORMATIKA

CONTOH: PROFIL PERUSAHAAN


CONTOH: SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN



CONTOH: SURAT TANDA PERUSAHAAN



Kelompok :
1. Abdul Rozaq   50414049 
2. Abiyyu Dhiya 50414080
3. Adivigo k 50414332 
4. Andhika Achmad D 51414019 
5. Angela christalia 51414185
6. Aufi nabila 51414804
7. Bagus Wijayana 52414012
8. Charles Setiadi 52414336
9. Daeroby 52414480
10. Daniel Stefan 52414523
11. Deny A Satrio 52414717
12. Dicky Dwi Darmawan 53414040
13. Elita Permata Edwina 53414507
14. Harry Nugroho S 54414818
15. Hendri S. P54414896 
16. Ihsan Erfa Fadilah 55414108
17. Indra Wiratama  55414311
18. M.Ikhbal Setiawan 56414238
19. M. Reza S.P 56414249
20. Malinda Nurjanah 56414340
Share:

RANGKUMAN ARTIKEL BISNIS INFORMATIKA

Sumber Artikel : Disini


Prediksi bahwa nilai cryptocurrency Bitcoin bakal mencapai kisaran 10.000 dollar AS agaknya bakal segera menjadi kenyataan.
Akhir pekan lalu, nilai Bitcoin naik hingga mencapai 9.000 dollar AS atau Rp 122 juta per keping. Awal pekan ini, dalam perdagangan hari Senin pagi, harga mata uang virtual tersebut kembali melonjak ke angka 9.671 dollar AS.
Nilai yang setara dengan Rp 130 juta tersebut sekaligus merupakan rekor harga tertinggi untuk Bitcoin sepanjang sejarahnya.
Kenaikan harga Bitcoin pada akhir pekan lalu dan awal pekan ini diduga disebabkan oleh meningkatnya ketertarikan investor menyusul momen liburan Thanksgiving dan Black Friday di Amerika Serikat.

Grafik harga Bitcoin menyentuh kisaran 9.600 dollar AS pada Senin (27/11/2017), menurut data dari Coinmarketcap.(Coinmarketcap.com)

Bursa Bitcoin terbesar di AS, Coinbase, menambah 100.000 akun pengguna baru antara hari Rabu dan Jumat lalu. Penggunanya kini berjumlah 13,1 juta.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Senin (27/11/2017), Bitcoin telah mengalami kenaikan harga sebesar 875 persen sepanjang 2017 hingga sejauh ini.
Pada Januari lalu, Bitcoin masih diperdagangkan dengan harga kisaran 1.000 dollar AS. Awal November, harga Bitcoin masih berada di kisaran 7.300 dollar AS.
Nilai kapitalisasi pasar Bitcoin pun ikut terdongrak naik dan kini  berada di kisaran 160,5 miliar dollar AS, menurut data dari Coinmarketcap.
Share:

REVIEW JURNAL BISNIS INFORMATIKA



Jurnal yang ditulis oleh Evawaty Tanuar dan Agustinna Yosanny yang berjudul Analisis E-Bisnis Terhadap Amazon dan Aquarelle. Perkembangan internet dan dunia digital sekarang menjadi salah satu hal yang perlu diperhitungkan oleh Perusahaan. Bisnis dengan memanfaatkan internet yang dikenal dengan e-bisnis ini, dan merupakan cara lain untuk mendekatkan perusahaan dengan pelanggan dan calon pelanggan. Analisis dari sudut pandang pelanggan dan pengintegrasian teknologi dilakukan pada 2 contoh situs yang telah terkenal dalam bisnis online tetapi memiliki latar belakang yang berbeda, yaitu Amazon dan Aquarelle. Dengan membandingkan kedua situs tersebut, karakteristik sebuah situs e-commerce yang baik dapat dipelajari. Hasilnya terdapat perbedaan yang mencolok antara kedua situs ini, dimana Amazon lebih berorientasi pada penjualan, sedangkan  quarelle lebih berorientasi pada pelanggan berdampak pada cara mendesign dan mengimplementasikan aplikasi e-bisnis.
Download disini


Share:

Selasa, 15 Agustus 2017

Peluang

Peluang Kejadian Majemuk

Matematikastudycenter.com- Contoh soal pembahasan menentukan peluang kejadian majemuk atau  peluang gabungan dua kejadian, termasuk saling lepas, saling bebas dan kejadian bersyarat matematika kelas 11 SMA.

Soal No. 1
Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka genap atau angka lebih besar dari 3.

Pembahasan
Ada dua kejadian, namakan kejadian A dan kejadian B dengan ruang sampel pada pelemparan satu dadu.

A = kejadian munculnya angka genap.
B = kejadian munculnya angka lebih besar dari 3.

Selengkapnya data-datanya terlebih dahulu adalah:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n(S) = 6

A = {2, 4, 6}
n(A) = 3
maka peluang kejadian A
P (A) = n (A) / n(S) = 3 / 6

B = {4, 5, 6}
n(B) = 3
maka peluang kejadian B
P (B) = n(B) / n(S) = 3 / 6

Kelihatan ada dua angka yang sama dari A dan B yaitu angka 4 dan 6, jadikan irisannya, A ∩ B
A ∩ B = {4, 6}
n(A ∩ B) = 2
Sehingga peluang A ∩ B
P (A ∩ B) = n (A ∩ B) / n (S) = 2 / 6

Rumus peluang kejadian "A atau B"
P (A ∪ B) = P(A) + P(B) − P(A ∩ B)
= 3/6 + 3/6 − 2/6
= 4/6 = 2/3

Soal No. 2
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Peluang muncul jumlah angka kedua dadu sama dengan 3 atau 10 adalah....
A. 2/36
B. 3/36
C. 4/36
D. 5/36
D. 6/36

Pembahasan
Dua kejadian pada pelemparan dua buah dadu, n(S) = 36,
A = jumlah angka adalah 3
B = jumlah angka adalah 10

Dari ruang sampel pelemparan dua buah dadu, diperoleh
A = {(1, 2), (2, 1)}
B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)}

n (A) = 2 → P(A) = 2/36
n (B) = 3 → P(B) = 3/36
Tidak ada yang sama antara A dan B, jadi n (A ∩B) = 0

Sehingga peluang "A atau B" adalah
P (A ∪ B) = P(A) + P(B)
= 2/36 + 3/36
= 5/36

Soal No. 3
Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah bola secara acak, peluang terambil bola merah atau hitam adalah....
A. 4/5
B. 7/10
C. 3/6
D. 2/6
E. 1/10

Pembahasan
Jumlah semua bola yang ada dalam kantong adalah
4 + 3 + 3 = 10 bola. Dari 10 bola diambil satu bola.
A = kejadian terambil bola merah.
B = kejadian terambil bola hitam.

Bola merah ada 4, sehingga peluang terambil bola merah:
P(A) = 4/10

Bola hitam ada 3, sehingga peluang terambil bola hitam:
P(B) = 3/10

Peluang terambil bola merah atau hitam:
P(A∪B) = P(A) + P(B)
= 4/10 + 3/10
= 7/10
Catatan:
Untuk
P (A ∪ B) = P(A) + P(B)

Dinamakan kejadian saling asing atau saling lepas.

Soal No. 4
Dalam sebuah kelompok 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15 orang suka Fisika dan 5 orang suka kedua-duanya. Jika dipilih satu orang dari kelompok tersebut, tentukan peluang yang terpilih itu:
a) suka matematika dan fisika
b) suka matematika atau fisika

Pembahasan
A = kejadian yang terpilih suka matematika
B = kejadian yang terpilih suka fisika
P(A) = 10/30
P(B) = 15/30

a) suka matematika dan fisika
yang suka matematika dan fisika ada 5 orang, dari 30 anak
P(A∩B) = 5/30

b) suka matematika atau fisika
P(A∪B) = P(A) + P(B) − P(A∩B)
= 10/30 + 15/30 − 5/30
= 20/30
Soal No. 5
Kotak I berisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak II berisi 5 bola merah dan 3 bola putih. Dari masing-masing kotak diambil 1 bola. Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari kotak II adalah....
A. 1/40
B. 3/20
C. 3/8
D. 2/5
E. 31/40

Pembahasan
P(A) = peluang terambil bola merah dari kotak I.
Dalam kotak I ada 2 bola merah dari 5 bola yang ada di kotak A. Sehingga peluang terambilnya bola merah dari kotak I adalah
P(A) = 2/5

P(B) = peluang terambil bola putih dari kotak II.
Dalam kotak II ada 3 bola putih dari 8 bola yang ada di kotak II. Sehingga peluang terambilnya bola putih dari kotak II adalah
P (B) = 3/8

Peluang bola yang terambil bola merah dari kotak I dan bola putih dari kotak II adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 2/5 × 3/8
= 6/40
= 3/20

Penjelasan panjangnya sebagai berikut:



Isi kotak I adalah 2 merah, 3 putih. Beri nama sebagai:
M1, M2, P1, P2, P3.

Isi kotak II adalah 5 merah, 3 putih:
m1, m2, m3, m4, m5, p1, p2, p3 (biar beda hurufnya kecil)

Menentukan Ruang sampelnya
Jumlah titik sampelnya ada 40, jadi n(S) = 40. Dapatnya dari 5 x 8 = 40. Diagram pohonnya jika perlu seperti berikut:
M1, M2, P1, P2, P3 di kotak I dan pasangannya dari kotak II:



S ={(M1, m1), (M1, m2), (M1, m3), (M1, m4), (M1, m5), (M1, p1), (M1, p2), (M1, p3), (M2, m1),..............., (P3, p2), (P3, p3) }
n(S) = 40

A = terambil bola merah dari kotak I.
A = {(M1, m1), (M1, m2), (M1, m3), (M1, m4), (M1, m5), (M1, p1), (M1, p2), (M1, p3), (M2, m1), (M2, m2), (M2, m3), (M2, m4), (M2, m5), (M2, p1), (M2, p2), (M2, p3) }
n(A) = 16
Sehingga P(A) = 16/40

B = terambil bola putih dari kotak II
B = {(M1, p1), (M1, p2), (M1, p3), (M2, p1), (M2, p2), (M2, p3), (P1, p1), (P1, p2), (P1, p3), (P2, p1), (P2, p2), (P2, p3), (P3, p1), (P3, p2), (P3, p3)}
n(B) = 15
Jadi P(B) = 15/40

Irisan antara A dan B (yang sama):
A ∩ B = {(M1, p1), (M1, p2), (M1, p3), (M2, p1), (M2, p2), (M2, p3}
n(A ∩ B ) = 6
Sehingga P(A ∩ B ) = 6/40 = 3/20

Catatan:
Untuk
P (A ∩ B) = P(A) × P(B)

Dinamakan kejadian saling bebas.


Soal No. 6
Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali bersama-sama di atas meja. Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam adalah...
A. 1/24
B. 1/12
C. 1/8
D. 2/3
E. 5/6
(Modifikasi ebtanas 1994)

Pembahasan
A = kejadian munculnya angka 5 pada pelemparan dadu.
Ruang sampel pada pelemparan dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Diperoleh
n(S) = 6
n(A) = 1
Sehingga P(A) = 1/6

B = kejadian munculnya angka pada pelemparan uang logam.
Ruang sampel pada pelemparan dadu S = {A, G} dengan A = angka, G = Gambar
n(S) = 2
n(B) = 1
Sehingga P(B) = 1/2

Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam dengan demikian adalah
P(A∩B) = P(A) × P(B)
= 1/6 × 1/2 = 1/12

Soal No. 7
Dalam sebuah keranjang A yang berisi 10 buah jeruk, 2 buah jeruk diantaranya busuk, sedangkan dalam keranjang B yang berisi 15 buah salak, 3 diantaranya busuk. Ibu menghendaki 5 buah jeruk dan 5 buah salak yang baik, peluangnya adalah....
A. 16/273
B. 26/273
C. 42/273
D. 48/273
E. 56/273
(Teori peluang - un 2006)

Pembahasan
10 buah jeruk di keranjang A, 2 buah busuk, artinya 8 yang bagus.
15 buah salak di keranjang B, 3 buah busuk, artinya 12 yang bagus.



A : kejadian terpilih 5 jeruk bagus dari keranjang A.
B : kejadian terpilih 5 salak bagus dari keranjang B.

Menentukan peluang dari kejadian A
Pengambilan 5 buah jeruk dari 10 buah jeruk yang ada di keranjang A, menghasilkan banyak cara (titik sampel)  sejumlah


Sementara itu pengambilan 5 buah jeruk bagus dari 8 jeruk bagus yang ada di keranjang A menghasilkan cara sejumlah


Sehingga peluang terpilih 5 jeruk bagus dari keranjang A


Menentukan peluang dari kejadian B
Pengambilan 5 buah salak dari 15 buah salak yang ada di keranjang B, menghasilkan banyak cara sejumlah


Sementara itu pengambilan 5 buah salak bagus dari 12 salak bagus yang ada di keranjang A menghasilkan cara sejumlah


Sehingga peluang terpilih 5 salak bagus dari keranjang B


Sehingga peluang terpilih 5 jeruk bagus dari keranjang A dan 5 salak bagus dari keranjang B

 

Share:

Mean, Median, dan Modus

Ukuran Pemusatan Data :  Penjelasan, Rumus dan Contoh Soal Mean , Median, Modus 

Ukuran pemusatan data merupakan salah satu pengukuran data dalam statistika. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara mpenyusunan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan berdasarkan data yang ada pada bagian dari keseluruhan tadi. Yang termasuk dalam ukuran pemusatan data adalah rataan (Mean), Median, Modus . Untuk memudahkan anda dalam memahami materi ini, dibawah ini akan kita uraikan penjelasan dibawah ini.

Ukuran Pemusatan Data

Rataan (Mean)

Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x.
  • Rata-Rata untuk Data Tunggal
1
Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi= nilai data ke-i
Contoh Rataan Data tunggal
Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XIIPAadalah 7,8,6,4,10, 5,9,7, 3,8, 6, 5, 8, 9, dan 7. Tentukan nilai rata-ratanya.
Jawab:
2
Jadi, nilai rata-ratanya adlah 6,8

  • Rata-Rata untuk Data Bergolong (Berkelompok)
3
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
Contoh Rataan Data berkelompok
Tentukan rata-rata dari data berikut.
NILAIFREKUENSI
11 - 154
16 - 205
21 - 258
26 - 308
31 - 354
36 - 402
Jawab:
Cara I:
NILAIXIF IFIXI
11 - 1513452
16 - 2018590
21 - 25238161
26 - 30288224
31 - 35334132
36 - 4038276
Jumlah30735
Penyelesaian:
4
Cara II:
NILAIF IXIDIFIDI
11 - 15413-15-60
16 - 20518-10-50
21 - 25823-5-35
26 - 3082800
31 - 35433520
36 - 402381020
Jumlah30-105
Penyelesaian:
5

Median

Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah) disimbolkan dengan Me.
  • Median untuk Data Tunggal
1. Jika banyaknya data n ganjil maka median
 6
2. Jika banyaknya n genap maka
7
Contoh Median Data Tunggal
Tentukan median dari data berikut.
  1. 8,6,4,3,7,5,8,10,8,9,8,5
Nilai3,4,5,6,7,8,9
Frekuensi2,5,7,8,10,5,4
Jawab:
  1. Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
    N= 12 (genap)
    Jadi, mediannya adlah 7,5
  1. n = 41 (ganjil)
    8

  • Median untuk data bergolong
10
loading...
Keterangan:Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh Median Data Bergolong
Tentukan median dari data berikut.
DATAFREKUENSI
11-205
21-303
31-408
41-507
51-604
61-709
Jumlah36
Jawab:
Karena banyaknya data adlah 36 maka median terletak diantara data ke-18 dan data ke-19 sehingga diperoleh kelas yang mengandung median adalah 4-40. Dengan demikian , Tb = 41-0,5 = 40,5; p=10 (11-20); f =7; F= 16.
DATAFFK
11-2055
21-3038
31-40816
41-50723
51-60427
61-70936
Penyelesaian:
11
Jadi, mediannya adlah 43,36

Modus

Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambnagnkan dengan Mo.
  • Modus untuk data tunggalModus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Contoh Modus Data Tunggal
Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Jadi, modusnya adalah 7.

  • Modus untuk data bergolong
12
Keterangan :Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Contoh Modus Data Bergolong
Tentukan modus dari data berikut
DATAFREKUENSI
11-205
21-303
31-408
41-507
51-604
61-709
Jumlah36
Jawab:
Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9 maka modus terletak diantara kelas 51-60; tb=51-0,5=50,5; p=10(11-20); di=9-4=5; F=16.
Penyelesaian:
13
Jadi, modusnya adalah 53,36
Sumber : http://www.pelajaran.co.id/2016/12/ukuran-pemusatan-data-mean-median-modus-rumus-dan-contoh-soal.html
Share: