Kamis, 03 Agustus 2017

Menulis Terbatas

A. Melengkapi Teks dengan Kata Atau Kalimat

Teks rumpang dapat dilengkapi dengan kata atau kalimat. Kata yang dilengkapkan dalam kalimat atau dalam paragraf hendaknya menjadi kalimat atau paragraf padu (kohesif) dan berhubungan (koherensi). Kata atau kalimat dapat dilengkapkan pada teks eksposisi, laporan, biografi, atau tanggapan kritis. 

Contoh Soal
Minat baca masyarakat Indonesia harus [...] dan buta aksara harus diberantas. Peningkatan minat baca perlu dilakukan karena pada masa perkembangan teknologi, masyarakat disuguhi informasi di berbagai media. Media itu harus dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.

Kata tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ...
A. dinaikkan
B. diharuskan
C. ditingkatkan
D. diwujudkan

Jawaban: C
Kata tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ditingkatkan. Kata tersebut sesuai konteks kalimat tersebut. Kata dalam pilihan jawaban A, B, dan D tidak sesuai konteks kalimat. Kata ditingkatkan ini dipertegas dengan kalimat berikutnya dengan kata peningkatan.

B. Menyusun Urutan Kalimat Berbagai Jenis Teks

1. Menyusun urutan kalimat jenis teks laporan

Laporan adalah uraian yang menjelaskan suatu kegiatan. Laporan disusun berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan tersebut dapat berupa laporan perjalanan dan laporan pengamatan. 
Laporan termasuk salah satu jenis karya ilmiah. Oleh karena itu, laporan harus objektif. Objektif berarti informasi yang dilaporkan sesuai dengan fakta. Penulis laporan tidak boleh melebih-lebihkan atau mengurangi informasi. Selain itu, laporan harus menggunakan bahasa jelas, sederhana, dan komunikatif.

Cara menyusun kalimat-kalimat acak dalam laporan sebagai berikut.

a. Bacalah secara cermat kalimat-kalimat acak laporan tersebut.
b. Tentukan terlebih dahulu kalimat utama. Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok atau gagasan pokok.
c. Tentukan susunan urut kalimat penjelas lainnya.
d. Cermati kembali susunan kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi paragraf runtut dan padu.

Contoh Soal
Bacalah kalimat-kalimat berikut!
1) Akhirnya, semua penghuni sekolah mau bekerja sama dan mematuhi aturan yang dibuat oleh OSIS SMP Nusantara.
2) OSIS SMP Nusantara membuat peraturan bahwa semua kendaraan guru, karyawan, dan tamu tidak boleh masuk lingkungan sekolah mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 16.00 khusus pada hari itu.
3) Dalam rangka memperingati Hari Bumi, OSIS SMP Nusantara mengadakan kegiatan tidak membolehkan kendaraan bermotor memasuki lingkungan sekolah.
4) Pada awalnya, banyak guru dan karyawan protes terhadap aturan itu.
5) OSIS menjanjikan bahwa kendaraan yang ditempatkan di luar sekolah akan dijaga oleh satpam.

Urutan tepat kalimat-kalimat tersebut agar menjadi laporan padu adalah ...
A. 1)-3)-4)-5)-2)
B. 2)-1)-4)-3)-5)
C. 3)-2)-4)-5)-1)
D. 4)-5)-2)-1)-3)

Jawaban: C
Kalimat-kalimat laporan dalam soal tersusun secara acak. Agar menjadi laporan padu, tentukan terlebih dahulu kalimat utama. Kalimat utama dalam laporan acak tersebut terdapat pada kalimat nomor 3). Kalimat nomor 1),2), 4) dan 5) merupakan kalimat penjelas. Susunan kalimat-kalimat tersebut agar menjadi laporan padu adalah 3)-2)-4)-5)1). 

2. Menyusun Urutan Kalimat Jenis Teks Eksposisi

Teks eksposisi berisi uraian atau paparan yang bertujuan menjalaskan, memberitahukan, memaparkan, menguraikan, atau menerangkan sesuatu kepada pembaca tertentu. Teks eksposisi memiliki ciri objektif, gaya penulisan informatif, dan teks ditulis berdasarkan fakta. Kegiatan tersebut berkaitan dengan tujuan penulisan teks eksposisi adalah memberikan informasi kepada pembaca agar pengetahuan pembaca semakin luas.
Dalam menyusun urutan teks eksposisi, penyusun perlu menemukan terlebih dahulu gagasan utama dari kalimat-kalimat yang telah disediakan. Kalimat yang merupakan gagasan utama mengunakan kata-kata bermakna umum. Setelah itu, barulah dicari kata kunci dari setiap kalimat. Kata kunci tersebut digunakan dalam beberapa kalimat.
Koherensi diperlukan demi urutan kalimat yang sistematis. Tanpa urutan baik, koherensi tidak akan diperoleh. Penanda koherensi antara lain pengulangan kata/frasa kunci, kata ganti, konjungsi antarkalimat, dan situasi. Konjungsi antarparagraf pada dasarnya sama dengan konjungsi antarkalimat.

Contoh Soal
Cermati kalimat-kalimat berikut!
1) Penyakit jantung diidentifikasikan pernah menyerang seorang bayi yang baru lahir.
2) Sementara itu, penyakit stroke pernah ditemukan pada seorang anak kecil.
3) Bahkan, penyakit-penyakit ini menjadi pembunuh nomor satu dan dua di Indonesia.
4) Penyakit ini menyerang siapa pun tidak mengenal jenis kelamin dan usia penderitanya.
5) Penyakit jantung dan stroke merupakan penyakit paling berbahaya di dunia ini.

Urutan tepat agar kalimat-kalimat acak tersebut menjadi paragraf padu adalah ...
A. 1)-3)-4)-2)-5)
B. 2)-3)-5)-1)-4)
C. 3)-5)-1)-4)-2)
D. 5)-3)-4)-1)-2)

Jawaban: D
Sebelum menyusun urutan kalimat tersebut, terlebih dahulu temukan gagasan utamanya. Gagasan utama kalimat-kalimat tersebut terdapat pada kalimat nomor 5). Untuk menyusun kalimat-kalimat acak tersebut, kohesi antarkalimat harus ditemukan. Hubungan kohesi dapat ditemukan dengan mengurutkan kalimat secara sistematis. Susunan tepat kalimat soal adalah 5)-3)-4)-1)-2).

3. Menyusun Urutan Kalimat Jenis Teks Ulasan

Teks ulasan merupakan hasil dari sebuah analisis terhadap berbagai aspek baik fiksi maupun nonfiksi. Analisis tersebut berisi tinjauan terhadap isi baik buku, cerpen, novel, film, drama, maupun puisi. Analisis atau tinjauan tersebut bertujuan mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki karya sastra tersebut. Secara umum teks ulasan memiliki tujuan komunikatif. Teks ulasan dapat berupa sebuah resensi.

Resensi diartikan sebagai penilaian terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbangan baik dan buruk karya tersebut secara objektif. Penulis resensi harus menghindari unsur subjektivitas rasa senang atau tidak senang terhadap karya tersebut. Oleh karena itu, penulis resensi harus memiliki wawasan luas tentang bahan yang akan diresensi. Resensi buku terbagi atas dua macam, yaitu resensi buku fiksi (sastra) dan resensi buku nonfiksi (nonsastra).

Resensi berisi informasi-informasi sebagai berikut.
a. Identitas buku (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku)
b. Sinopsis unsur ekstrinsik, intrinsik (untuk buku fiksi), dan gambaran isi buku (untuk buku nonfiksi)
c. Nilai buku (kelebihan dan kekurangan buku)
d. Keterbacaac atau kecocokan pembacanya.

Contoh Soal
Cermati kalimat-kalimat acak berikut!
1) Film ini mengedepankan kisah drama dan memiliki latar belakang politik yang dapat dipercaya demi keutuhan cerita. 
2) Aspek tidak terduga tersebut dapat menjadi nilai untuk film dari MNC Pictures yang satu ini.
3) Cerita yang disajikan diantaranya para demonstran akhirnya dijamu oleh MPR/DPR, perbincangan empat mata presiden dengan wakil presiden, dan juga keresahan yang sebenarnya dialami oleh warga kala itu.
4) Dibalik '98 adalah sebuah film produksi MNC Pictures yang bercerita tentang perististiwa rusuh mei 1998 mengenai tahta kepresidenan Soeharto dan Orde Baru.
5) Aspek tidak terduga dalam beberapa adegan film Dibalik '98 memiliki unsur komedi saat diperhatikan tokoh-tokoh politik yang diperankan oleh aktor-aktor tidak terduga.

Urutan tepat kalimat-kalimat tersebut menjadi paragraf padu adalah ...
A. 2)-3)-5)-1)-4)
B. 3)-5)-4)-2)-1)
C. 4)-1)-3)-5)-2)
D. 4)-3)-5)-2)-1)

Jawaban: C
Kalimat utama dari kalimat-kalimat acak tersebut terdapat pada kalimat nomor 4). Kalimat nomor 1), 2), 3), dan 5) merupakan kalimat penjelas. Susunan tepat kalimat-kalimat tersebut adalah 4)-1)-3)-5)-2). Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban C.
4. Menyusun Urutan Kalimat Jenis Teks Biografi.
Biografi berarti riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi merupakan teks mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Biografi berisi paparan kehidupan tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai orang tersebut meninggal dunia. Semua jasa, hasil karya, dan segala aspek yang dituliskan atau dilakukan oleh tokoh juga dijelaskan dalam biografi. Menyusun biografi berbeda dengan menulis novel. Penulis biografi harus mengenal tokoh yang akan ditulis biografinya, baik secara selintas maupun secara mendalam.
Kiat-kiat biografi sebagai berikut.
a. Menceritakan diri seseorang apa adanya sesuai fakta yang ada.
b. Tidak menggunakan kata-kata pujian berlebihan, kecuali menyajikan aspek-aspek pendukung secara objektif.
c. Menjadikan tujuan menulis biografi untuk menginspirasi orang lain melalui kisah hidup seseorang.
d. Menghindari cara konvensional mengemas sebuah buku biografi dengan menampilkan foto di kover depan, menyebutkan nama pada judulnya, atau semata-mata bercerita tentang jalan hidup seseorang.
e. Menampilkan foto diri sendiri seseorang di sela-sela buku atau diakhir, kecuali buku biografi tersebut hanya dijadikan koleksi pribadi.

Contoh Soal
Cermati kalimat-kalimat biografi berikut!
1) Tidak heran, penyair ini pernah mengalami pencekalan.
2) Pada masa itu, ia mempublikasikan sejumlah puisinya di  berbagai media lokal dan nasionl.
3) Nama Hamid Jabbar mulai dikenal dalam khazanah kesastaan Indonesia sejak awal tahun 1970.
4) Sebagai seorang aktivis pergerakan, Hamid sering mengunakan puisi-puisinya sebagai sarana untuk melakukan protes sosial.
5) Puisi ini terkenal di kalangandemonstran pada masa reformasi tahun 1998.
6) Ketika pencekalan itu, ia sedang membacakan salah satu puisinya berjudul "Proklamasi 2" di Solo.

Urutan tepat kalimat-kalimat tersebut agar menjadi paragraf biografi runtut adalah ...
A. 3)-1)-2)-6)-4)-5)
B. 3)-2)-4)-1)-6)-5)
C. 3)-4)-5)-2)-1)-5)
D. 3)-6)-1)-2)-4)-5)

Jawaban: B
Biografi dalam soal tersebut merupakan biografi Hamid Jabbar. Urutan tepat kalimat -kalimat tersebut agar menjadi biografi runtut adalah ...
3)-2)-4)-1)-6)-5)

5. Menyusun Urutan dan Melengkapi Kalimat Jenis Teks Prosedur

Teks prosedur atau petunjuk melakukan sesuatu merupakan penjelasan cara atau proses melakukan atau membuat sesuatu. Bahasa prosedur atau petunjuk menggunakan kalimat efektif, jelas, dan mudah dimengerti. Petunjuk harus ditulis secara berurutan agar mudah diikuti. Petunjuk tersebut menjelaskan langkah-langkah melakukan atau membuat sesuatu.

Cara menyusun petunjuk yang disajikan secara acak, terlebih dahulu perhatikan dengan saksama setiap kalimat petunjuk. Kemudian, pilihlah langkah dasar sebagai langkah pertama. Urutkan kalimat-kalimat lain petunjuk secara tepat dan logis hingga langkah terakhir. Bacalah kembali agar tidak ada petunjuk terlewatkan.

Petunjuk rumpang dapat dilengkapi dengan pernyataan padu atau runtut antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Cermati keterkaitan atau kepaduan logis dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.

Contoh Soal
Bacalah kalimat-kalimat petunjuk berikut!
Petunjuk Membuat Kue Dorayaki
1) Campur terigu, gula, garam, pernipan, dan aduk sampai rata.
2) Setelah telur tercampur, masukkan susu cair sampai adonan mengental.
3) Simpan adonan lebih kurang 30 menit, lalu masukkan mentega cair aduk sampai cair.
4) Kemudian, masukkan telur sedikit demi sedikit.
5) Siapkan cetakan dan panggang, taburi seres dan keju.

Urutan tepat petunjuk membuat kue dorayaki adalah ...
A. 1)-2)-3)-5)-4)
B. 1)-3)-2)-4)-5)
C. 1)-3)-4)-5)-2)
D. 1)-4)-2)-3)-5)

Jawaban: D
Petunjuk dalam soal merupakan petunjuk membuat kue dorayaki. Urutan tepat kalimat-kalimat tersebut agar menjadi petunjuk runtut adalah ...
1)-4)-2)-3)-5).

6. Menyusun Urutan Kalimat Jenis Teks Tanggapan Kritis.

Tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah. Tanggapan kritis merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah berdasarkan cara berpikir kritis. Dalam mengemukakan tanggapan seseorang harus tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia harus peka terhadap masalah yang ada. Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai dengan alasan logis. Alasan tersebut harus memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas.

Tujuan kritik bukan hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, kebenaran, dan kesalahan sesuatu berdasarkan sudut tertentu. Tujuan kritik mendorong seseorang untuk mencapai penciptaan tertinggi dan lebih baik. Kehadiran kritik akan membuat karya yang dihasilkan berikutnya menjadi lebih baik dan berbobot.

Aspek-aspek yang harus diketahui jika akan memberi tanggapan kritis sebagai berikut.
a. Memahami permasalahan secara mendalam.
b. Menghindari penggunaan kalimat atau kata kasar saat menanggapi.
c. Memberi tanggapan bersifat membangun tidak menjatuhkan, atau membuat permasalahan semakin rumit.
d. Memberi tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas, bukan menanggapi orang yang mengungkapkan permasalahan.
e. Menghindari kata-kata yang mengandung SARA dalam memberi tanggapan.
f. Menggunakan bahasa sopan dan mudah dipahami.
g. Menggunakan alasan logis dan sesuai dengan permasalahan yang dikritik.

Tanggapan kritis dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Tanggapan Kritis Positif
Tanggapan kritis positif adalah pernyataan berupa persetujuan, dukungan, optimistis, dan pujian.
Contoh:
Saya setuju bahwa semangat gotong royong harus dikenalkan lebih dini kepada generasi penerus bangsa. Selain sudah mulai memudar di kalangan remaja, semangat gotong royong dapat mempererat persaudaraan antaranggota remaja di Indonesia.
b. Tanggapan Kritis Positif
Tanggapan kritis negatif adalah pernyataan berupa penolakan, kritik, pesimistis, dan keprihatinan.
Contoh:
Saya tidak setuju dengan masuknya barang dari luar negeri. Masuknya barang dari luar negeri mengakibatkan barang lokal karya masyarakat Indonesia tidak laku di pasaran. Masyarakat lebih memilih brand atau merek asing untuk prestise daripada produksi dalam negeri.

Perhatikan langkah-langkah menyusun teks tanggapan kritis berikut.
a. Identifikasilah masalah atau informasi relevan. Semua dugaan tentang masalah tersebut dicatat secara lengkap dalam bentuk resume atau ringkasan.
b. Identifikasilah hubungan masalah dengan semua aspek. Catatlah semua prasangka yang ada. Kemudian, hubungkan alasan terkait dengan berbagai alternatif pandangan.Susun informasi sehingga menghasilkan informasi akurat.
c. Analisislah masalah dan temukan pemecahan masalah.
d. Susunlah kalimat tanggapan kritis berdasarkan analisis tersebut.
e. Berikan penilaian secara menyeluruh terhadap masalah dan solusi dari masalah tersebut. Tulislah tanggapan dalam bentuk kalimat penegasan.
f. Susunlah tanggapan kritis berdasarkan struktur secara tepat.

Contoh Soal
Perhatikan kalimat-kalimat acak berikut!
1) Akan tetapi, Indonesia adalah negara kepulauan yang mau tidak mau Presiden harus memiliki pesawat sendiri untuk mengunjungi semua Wilayah Indonesia.
2) Indonesia kini memiliki pesawat kepresidenan dengan perlengkapan modern.
3) Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan.
4) Dengan demikian, pembelian pesawat kepresidenan sangat relevan dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, kenyamanan, dan efektivitas kegiatan Presiden yang sangat padat itu.
5) Tidak mungkin Preseiden menggunakan pesawat komersial karena jadwalnya sangat terbatas.
6) Alasan ekonominya biaya operasional  tinggi, sedangkan alasan sosialnya rakyat belum terentaskan dari kemiskinan.

Agar menjadi tanggapan kritis padu, urutan tepat kalimat-kalimat tersebut adalah ...
A. 2)-1)-3)-6)-5)-4)
B. 2)-3)-6)-1)-5)-4)
C. 2)-5)-3)-6)-1)-4)
D. 2)-6)-3)-1)-5)-4)

Jawaban: B
Kalimat-kalimat tersebut harus disusun agar menjadi tanggapan kritis padu. Sebelum menyusun urutan kalimat-kalimat tersebut, terlebih dahulu ditentukan kalimat utamanya. Kalimat-kalimat tersebut menanggapi pembelian pesawat kepresidenan. Kalimat utama terdapat pada kalimat nomor 2). Urutan kalimat penjelas tepat sesuai kalimat utamanya adalah 3), 6), 1), 5), dan 4). Susunan tepat tanggapan tersebut adalah 2)-3)-6)-1)-5)-4).

C. Melengkapi Paragraf dengan Kata dan Kalimat.

Paragraf rumpang dapat dilengkapi dengan kata baku, kata serapan, kata ulang.

1. Kata Baku
Kata baku merupakan kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa:
a. Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EyD),
b. tata bahasa baku, dan
c. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Sementara itu, kata tidak baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut.

2. Kata Serapan
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain, seperti bahasa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosakata dari bahasa asing dan bahasa daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik dalam itu aspek pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata seperti itu dalam aspek pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata seperti itulah yang dinamakan kata-kata serapan.

Masuknya kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia ditempuh dengan berbagai cara berikut.
a. Cara adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan. Kata supermarketplazamal, dan hotdog adalah contoh kata hasil penyerapan cara adopsi.
b. Cara adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna asing itu, sedangkan ejaan dan cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Kata-kata reformasipluralisasiakseptabilitas, dan maksimal adalah contoh kata serapan adaptasi.
c. Cara penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu. Kemudian, kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata-kata seperti percepatanproyek rintisan, dan uji coba adalah kata-kata yang lahir karena proses penerjemahan dari bahasa Inggris overlap, accelerationpilot project, dan try out.
d. Cara kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada pada sumbernya. Kemudian, ia mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Meskipun sekilas mirip penerjemahan, cara terakhir ini memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan. Mungkin saja kata yang dalam bahasa aslinya itu sendiri atas satu kata, dalam bahasa Indonesianya menjadi dua kata atau lebih. Contohnya effective menjadi berhasil guna, shuttle menjadi tulang alik, dan spare parts menjadi suku cadang.

3. Kata Ulang

Kata ulang merupakan kata yang dihasilkan dari proses reduplikasi atau pengulangan. Proses pengulangan merupakan proses pembentukan kata dengan mengulang kata dasarnya baik secara utuh atau sebagian, dengan variasi fonem ataupun tidak. Bentuk dasar tersebut dapat berupa kata dasar, kata berimbuhan, atau kata mejemuk. Proses pembentukan kata melalui reduplikasi pada dasarnya tidak mengubah jenis kata.

Dalam bahasa Indonesia terdapat empat macam pengulangan. Macam-macam pengulangan sebagai berikut.
a. Pengulangan utuh (seluruhnya)
Pengulangan utuh merupakan proses pengulangan yang mengulang seluruh bentuk dasar. Pengulangan utuh disebut pula dwilingga.
b. Pengulangan sebagian
Pengulangan sebagaian merupakan proses pengulangan yang mengulang sebagian bentuk dasar, baik di depan maupun di belakang. Pengulangan sebagian dibagi menjadi dua yaitu dwipurwa dan dwiwasana. Ddwipurwa adalah proses pengulangan bentuk dasar dengan mengulang suku kata pertama bentuk dasarnya saja.
c. Pengulangan berimbuhan
Pengulangan berimbuhan merupakan proses pengulangan menambah imbuhan.
d. Pengulangan berubah bunyi

Pengulangan berubah bunyi adalah proses pengulangan yang mengulang seluruh bentuk dasar disertai dengan perubahan bunyi atau fonem. Perubahan bunyi tersebut dapat berupa perubahan bunyi baik vokal maupun konsonan. Proses pengulangan dengan mengubah bunyi disebut pula dwilingga salin udara.

Selain keempat jenis pengulangan tersebut, bahasa Indonesia mengenal pengulangan semu. Hasil pengulangan semu tersebut disebut kata ulang semu. Dilihat dari bentuknya kata ulang semu termasuk kata ulangkarena tidak ada unsur yang diulang. Kata tersebut merupakan kata dasar.
Dalam proses pembentukan kata, kata ulang memiliki beberapa makna. Makna kata ulang sebagai berikut.

a. 'menyatakan banyak'
b. menyatakan banyak tak tentu'
c. 'menyatakan intensitas, menyangatkan, atau mengeraskan arti'
d. 'menyatakan sungguh-sungguh atau intensif'
e. 'menyatakan tingkat yang paling tinggi'
f. 'menyatakan  agak'
g. 'menyatakan berulang-ulang
h. 'menyatakan saling/berbalasan/resiprokal.
i. 'menyatakan perbuatan yang dilakukan dengan sama'
j. 'menyatakan makna menyerupai atau tiruan.
k. 'menyatakan tak bersyarat atau meskipun'
l. 'menyatakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebut kata dasarnya'

Kalimat harus disusun secara efektif. Syarat kalimat efektif yaitu logis, hemat, dan padu. Struktur kalimat baik harus mengandung unsur S-P (subjek-predikat). Kalimat efektif ditandai kejelasan fungsi kata, kelogisan kalimat, penggunan tepat kata ganti, dan keefisienan (penggunaan kata tidak mubazir).

Paragraf merupakan bagian dari wacana yang merupakan satu kesatuan. Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Meskipun demikian, paragraf masih merupakan bagian dari satuan bahasa lainnya yang disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk dari satu paragraf.

Paragraf yang baik harus memenuhi kriteria berikut.
a. Memiliki satu ide pokok atau satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas.
b. Antarkalimat saling bertautan (berkoherensi) sehingga membentuk satu kesatuan.

Koherensi perlu penataan urutan kalimat yang sistematis. Tanpa urutan baik, koherensi tidak akan kita peroleh. Penanda koherensi antara lain pengulangan kata/frasa kunci, kata ganti, konjungsi antarkalimat, dan situasi. Konjungsi antarparagraf pada dasarnya sama dengan konjungsi antarkalimat.

Contoh Soal
Cermatilah paragraf rumpang berikut!
Ratih adalah pemilik [...] Sido Waras. Ia selalu mengajarkan kepada karyawannya untuk menyusun jenis obat secara [...]. Contohnya dengan membuat urutan secara [...]. Nama obat-obatan dikelompokkan sesuai abjad. Selain itu, Ratih memisahkan obat-obat paten dan generik. Tindakan ini akan memudahkan karyawan dalam mengambil obat.

Kata baku tepat untuk melengkapi paagraf tersebut adalah ...
A. apotik, sistematis, alfabet
B. apotik, sistematik, alfabetis
C. apotek, sistimatis, alfabet
D. apotek, sistematik, alfabetis

Jawaban: D
Agar membentuk paragraf padu, bagian-bagian rumpang tersebut harus diisi dengan kata-kata baku tepat. Kata-kata baku tepat adalah apotek, sistematik, dan alfabetis. Kata apotik tidak baku. Sementara itu, kata sistematis dan alfabet tidak tepat untuk melengkapi kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut. Jadi, jawaban tepat terdapat pada pilihan jawaban D.

D. Mengubah teks ke dalam Bentuk Lain

Mengubah teks kedalam bentuk lain disebut juga dengan konversi. Menurut KBBI, Konversi adalah perubahan dari suatu sistem pengetahuan ke sistem yang lain. Dengan demikian, verba mengonversi berarti mengubah atau melakukan perubahan. Kegiatan mengonversi merupakan kegiatan mengubah satu jenis tulisan kedalam jenis tulisan atau teks lain.
Kegiatan tersebut dilakukan tanpa mengubah isi pokok teks, misalnya mengubah laporan, eksposisi, prosedur kompleks kedalam bentuk teks lain. Dalam praktiknya, mengonversi dapat berupa pengubahan teks laporan, eksposisi, ulasan, biografi, prosedur, tanggapan kritis, cerpen, dan fabel kedalam bentuk teks lain.

Contoh Soal
Cermati bacaan berikut!
Meskipun Pemerintah melarang transaksi spesies hewan langka, dalam praktiknya populasi hewan yang dilindungi makin berkurang. Dengan beragam motif, manusia makin berusaha memiliki secara pribadi hewan-hewan langka tersebut. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah terintegrasi dalam proses pelestarian hewan langka tersebut.
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam usaha pelestarian hewan langka antara lain sebagai berikut. Pertama, memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian hewan langka. Kedua membuat tempat penangkaran bagi hewan langka agar dapat berkembang biak, lalu melepaskannya ke alam.

Bentuk tanggapan kritis dari bacaan tersebut terdapat pada paragraf ...
A. Saya setuju bahwa Pemerintah harus melarang transaksi spesies hewan langka. Populasi hewan langka semakin berkurang sehingga harus segera dilindungi. Upaya pelestarian hewan langka harus dilakukan secepatnya. Pelestarian ini menyangkut kelestarian binatang langka agar tidak punah karena ulah tangan orang tidak bertanggung jawab.
B. Binatang langka harus dilestarikan agar generasi mendatang dapat melihat keanekaragaman hewan tersebut. Jangan biarkan hewan-hewan langka menjadi semakin punah dengan adanya transaksi spesies hewan langka. Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan hewan-hewan langka tersebut.
C. Saya tidak setuju dengan pembuatan tempat penangkaran hewan langka tersebut tidak perlu dibuatkan tempat penangkaran. Pembuatan tempat tersebut akan memakan biaya cukup besar. Jadi, kita harus membiarkan binatang langka hidup di habitat aslinya.
D. Binatang langkah adalah binatang yang memiliki populasi sedikit di habitatnya. Keadaan yang menyebabkan hewan tersebut salah satunya disebabkan oleh ulah tangan manusia. Manusia memiliki kebiasan buruk ingin memiliki secara pribadi hewan-hewan langka tersebut. Selain itu, banyak orang melakukan transaksi spesies hewan langka.

Jawaban: A
Teks tersebut merupakan laporan mengenai hewan langka dan pelestariannya. Teks tersebut dapat diubah menjadi tanggapan kritis dengan catatan tidak mengubah makna dalam teks tersebut. Tanggapan kritis sesuai dengan tersebut terdapat dalam pilihan jawaban A. Paragraf pada pilihan jawaban menanggapi permasalahan dalam teks dengan menyertakan alasan logis. Paragraf pada pilihan jawaban B, C, dan salah karena tidak sesuai dengan isi teks.

E. Menulis Teks Singkat Sesuai dengan Konteks

Menulis pada dasarnya adalah usaha untuk menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan kemauan dengan wahana bahasa tulis. Menulis sebagai salah satu keterampilan harus dikuasai seseorang selain keterampilan membaca, menyimak, dan berbicara. Kontek adalah sesuatu yang menjadi sarana penjelas suatu maksud. Menulis teks singkat sesuai konteks berarti menulis secara singkat sesuai dengan penjelasan yang sudah diuraikan sebelumnya.

Contoh Soal
Cermati ilustrasi berikut!
Saat ini kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu belum dapat dipadamkan karena cuaca kering, angin kencang, dan medan berat. Banyak pinus terbakar menjalar ketempat lain.

Teks laporan sesuai ilustrasi tersebut adalah ...
A. Hendaknya kita waspada kalau kebakaran hutan dan lahan gunung melanda. Kebakaran hutan merupakan bencana yang dapat merusak kelestarian tumbuhan dan binatang. Oleh karena itu, diperlukan penanganan tepat untuk memadamkan api di Gunung Lawu.
B. Warga dan pemerintah terlihat sangat sedih melihat kebakaran di Gunung Lawu. Kebakaran semakin meluas diakibatkan cuaca kering, angin kencang, dan medan berat. Kebakaran ini telah menelan banyak korban karena korban kekurangan oksigen yang disebabkan asap pekat.
C. Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu belum dapat dipadamkan hingga saat ini. Cuaca kering, angin kencang, dan medan berat menyebabkan api belum dapat dipadamkan. Tanaman yang terbakar adalah pinus sehingga mudah sekali menjalar ke tempat lain.
D. Kebakaran di Gunung Lawu sudah merambat ke permukiman warga. Kebakaran itu disebabkan oleh pohon pinus yang mudah terbakar. Petugas pemadam kebakaran merasakan kesulitan karena medan berat.

Jawaban: C
Ilustrasi tersebut dapat disusun menjadi teks laporan. Teks laporan sesuai ilustrasi tersebut terdapat pada pilihan jawaban C. Pokok-pokok informasi tersaji secara tepat dan berurutan. Sementara itu, teks laporan pada pilihan jawaban A, B, dan tidak tepat karena isi yang dikemukakan tidak sesuai dengan ilustrasi tersebut.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar