Jumat, 04 Agustus 2017

Penyempitan dan Perluasan Makna Kata

Kali ini kita akan membahas penyempitan dan perluasan makna kata dalam Bahasa Indonesia. Sebagaimana kita ketahui makna kata dari masa ke masa selalu mengalami perubahan. Semoga dengan artikel ini bisa membantu dalam mengetahui perubahan-perubahan tersebut.

Makna sebuah kata dapat mengalami perubahan dalam perkembangannya. Hal-hal berikut yang menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata.
1. Perkembangan ilmu dan teknologi.
Contoh:
Dahulu kata manuskrip bermakna tulisan tangan, sekarang bermakna naskah yang akan dicetak.
2. Perkembangan sosial dan budaya.
Contoh:
Dahulu kata saudara bermakna seseorang yang memiliki hubungan kekerabatan, sekarang memiliki makna tambahan, yaitu digunakan untuk menyebut atau menyapa siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial yang sama.
3. Perbedaan bidang pemakaian.
Contoh:
Dahulu kata menggarap hanya digunakan dalam bidang pertanian (menggarap sawah, tanah garapan, petani penggarap), sekarang juga sudah digunakan dalam bidang lain dengan makna 'mengerjakan' (menggarap skripsi, menggarap naskah drama).
4. Adanya asosiasi.
Contoh:
Dahulu kata mencatut digunakan dalam bidang perbengkelan/pertukangan dan bermakna 'bekerja dengan menggunakan catut'. Sekarang dapat digunakan dalam bentuk frasa, yaitu mencatut karcis, yang artinya 'memeroleh keuntungan dengan mudah melalui jual beli karcis'.
5. Pertukaran tanggapan indra
Contoh:
Dahulu kata pedas hanya untuk mengacu pada rasa, yaitu rasa pedas. Sekarang memiliki makna tambahan, yaitu 'menyakitkan'', contoh: kata-katanya pedas (kata-katanya menyakitkan).
6. Perbedaan tanggapan.
Pandangan hidup dan ukuran norma kehidupan dalam masyarakat menyebabkan terjadinya perbedaan tanggapan terhadap sebuah kata. Akibatnya, ada kata yang memiliki nilai rasa yang tinggi dan ada yang rendah.
Contoh:
Kata istri lebih tinggi nilai rasanya daripada bini.
7. Adanya penyingkatan.
Penyingkatan inin terjadi karena tanpa menuliskan atau mengucapkan kata itu secara keseluruhan, orang sudah mengerti maksudnya.
Contoh:
Kata meninggal dunia menjadi meninggal.
8. Pengembangan istilah.
Salah satu upaya pengembangan istilah baru adalah dengan memanfaatkan kosakata bahasa Indonesia yang ada dengan jalan memberi makna baru. Caranya adalah dengan menyemptkan makna kata tersebut, meluaskan, maupun memberi arti baru sama sekali.
Contoh:
Kata papan yang semula bermakna 'lempengan kayu tipis' kini menjadi istilah dengan makna 'perumahan'.

 1. Menggunakan Kata yang Mengalami Penyempitan Makna.

Kata-kata yang mengalami penyempitan makna adalah kata-kata yang cakupan makna sekarang lebih sempit daripada cakupan makna semula.
Perhatikan contoh berikut!
a. Kata madrasah makna dahulu sekolah, makna sekarang sekolah islam.
b. Kata bau makna dahulu segala macam aroma yang dapat dicium dengan indra penciuman, makna sekarang segala macam yang beraroma tidak sedap.
c. Kata pala makna dahulu buah pada umumnya, makna sekarang buah tertentu yang dibuat manisan.
d. Kata kurungan makna dahulu semua bentuk benda yang berjeruji, makna sekarang yaitu penjara.
e. Pendeta makna dahulu orang yang berilmu, makna sekarang ulama Kristen.

2. Menggunakan Kata yang Mengalami Perluasan Makna.

Perhatikan contoh berikut!
a. Kata kembang makna dahulu mekar, makna sekarang bunga.
b. Kata putra makna dahulu anak raja laki-laki, makna sekarang semua anak laki-laki.
c. Kata putri makna dahulu anak raja perempuan, makna sekarang semua anak perempuan.
d. Kata manuskrip makna dahulu tulisan tangan, makna sekarang naskah, baik tulisan tangan maupun diketik.
e. Kata anak makna dahulu putra kandung, makna sekarang sebutan bagi seorang yang lebih muda.
f. Kata ikan makna dahulu binatang yang bertulang belakang dan berinsang, makna sekarang lauk pauk tidak terbatas pada ikan.
g. Kata ahli makna dahulu anggota keluarga, makna sekarang orang yang memperdalam bidang ilmu.
h. Kata berlayar makna dahulu mengarungi lautan dengan perahu layar, makna sekarang semua perjalanan laut yang menggunakan kapal.
i. Kata bapak makna dahulu panggilan orang tua laki-laki, makna sekarang panggilan setiap orang laki-laki yang sudah beristri.
j. Kata ibu makna dahulu panggilan orang tua perempuan, makna sekarang panggilan setiap orang perempuan yang sedah bersuami.

Soal Latihan

1. Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat dalam kalimat ....
A. Tumbuhan itu sangat subur.
B. Obat itu sangat berkhasiat.
C. Andi seorang sarjana pertanian.
D. Tanah itu subur untuk pertanian.

2. Kata yang mengalami perlusan makna terdapat pada kalimat ....
A. Kakaknya telah wisuda sebagai sarjana pendidikan.
B. Guru besar UNCP memberikan sambutan kepada mahasiswa.
C. Banyak pendeta yang mendamaikan orang yang sedang bersengketa.
D. Bapak Lurah mengajak warganya untuk bekerja bakti.

3.Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
- Kata ahli makna dahulu anggota keluarga, makna sekarang orang yang mahir dalam bidang ilmu tertentu.
- Kata bapak makna dahulu orang tua laki-laki, makna sekarang setiap laki-laki yang telah dewasa.
- Kata bunga makna dahulu mawar, melati, makna sekarang kembang.
- Kata bau makna dahulu segala macam aroma yang dapat dicium dengan indra penciuman, makna sekarang segala macam yang beraroma tidak sedap.

Kata dalam kalimat-kalimat tersebut yang mengalami spesialisasi atau penyempitan makna ....
A. ahli
B. bapak
C. bunga
D. bau

4. Setiap menjelang hari Lebaran para ibu rumah tangga di Jakarta selalu direpotkan dengan persoalan pembantu. Maklum saja, hampir setiap tahun mereka mudik ke kampung halaman pada saat hari Lebaran. Pekerjaan yang semula ditangani oleh para pembantu, kini mereka harus tangani sendiri. Tidak jarang para bapak pun turut membantu pekerjaan dapur yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan. Semua itu dilakukan agar kehidupan rumah tangga mereka tetap harmonis. 

Kata yang mengalami penyempitan makna dalam paragraf tersebut adalah ....
A. ibu
B. pembantu
C. bapak
D. harmonis

5. Kata bercetak miring dalam kalimat berikut yang tidak termasuk mengalami perluasan makna adalah ....
A. Putra-putri Indonesia mengadakan kongres pemuda tahun 1928.
B. Orang itu bertanya kepadaku, "Siapakah nama Saudara?".
C. Bapak guru sedang memberikan penjelasan kepada para siswa.
D. Meliana sedang membaca buku sastra.

6. Deretan kata yang mengalami penyempitan makna adalah ....
A. sarjana, kurungan, pendeta, pembantu.
B. pembantu, sarjana, berlayar, adik.
C. putra, adik, berlayar, kurungan.
D. kurungan, sarjana, berlayar, putra.

7. Kata yang mengalami penyempitan makna terdapat dalam kalimat ....
A. Anda pernah berlayar ke benua mana saja selama ini?
B. Ibu RT baru menunggui kegiatan PKK di balai desa.
C. Sebagai seorang pendeta, ia selalu bersopan santun.
D. Mikha memanggil adik kepada anak tetangga.

8. Kata dalam kalimat berikut yang tidak mengalami penyempitan makna adalah ....
A. Andika bercita-cita menjadi seorang pendeta sejak kecil.
B. Kakakku sedang berlayar ke Eropa.
C. Tubuh gelandangan itu sangat bau.
D. Pencuri itu dijatuhi hukuman lima bulan kurungan.

9. Kalimat yang mengandung penyempitan makna adalah ....
A. Sebagai pelajar teladan, Tasya selalu memeroleh nilai bagus.
B. Tidak sedikit putra daerah yang menjadi anggota DPR.
C. Banyak saudara kita di tanah air yang menderita kelaparan.
D. Ia ahli dalam mengerjakan soal-soal Matematika.

10. Kalimat yang menggunakan kata yang mengalami perluasan makna adalah ....
A. Hari uni ibuku pergi ke Pontianak untuk menengok paman.
B. Para ibu  dipersilakan segera memasuki ruangan pameran terlebih dahulu!
C. Sekarang di desaku sudah banyak sarjana.
D. Pendeta itu sedang memberikan khotbah kepada jemaat.

(dikutip dari Buku PR Bahasa Indonesia Kelas IX. Tahun 2004. Penerbit: Erlangga, dan Penambahan Materi Secukupnya).
Share:

0 komentar:

Posting Komentar